Seni Sintren

Selamat datang di Brebesnesia,
kali ini Brebesnesia akan membahas mengenai seni dan budaya Brebes yaitu tentang SINTREN..

Sintren (sumber : Google)


Brebenesia.com- Sintren (atau juga dikenal dengan Lais) adalan kesenian tari tradisional masyarakat Jawa, khususnya di Cirebon. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, Antara lain di Indramayu, Cirebon, Majalengaka, Jaribarang, Brebes, Pemalang, Tegal, Banyumas, Kuningan, dan Pekalongan. Kesenian Sintren dikenal sebagai tarian dengan aroma mistis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono.

Sejarah Sintren
Kesenian Sintren berasal dari kisah Sulandono sebagai putra Ki Bahurekso Bupati Kendal yang pertama hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari yang dijuluki Dewi Lanjar. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih seorang putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Bahurekso, akhirnya R. Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan di antara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib.
Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi Rantamsari yang memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih, pada saat itu pula R. Sulandono yang sedang bertapa dipanggil oleh roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan di antara Sulasih dan R. Sulandono. Sejak saat itulah setiap diadakan pertunjukan sintren sang penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari masih dalam keadaan suci (perawan). sintren jg mempunyai keunikan tersendiri yaitu terlihat dari panggung alat-alat musiknya yang terbuat dari tembikar atau gembyung dan kipas dari bambu yang ketika ditabuh dengan cara tertentu menimbulkan suara yg khas.

Pertunjukan
Sintren diperankan seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawang dengan diiringi gending 6 orang. Gadis tersebut dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang berselebung kain. Pawang/dalang kemudian berjalan memutari kurungan ayam itu sembari merapalkan mantra memanggil ruh Dewi Lanjar. Jika pemanggilan ruh Dewi Lanjar berhasil, maka ketika kurungan dibuka, sang gadis tersebut sudah terlepas dari ikatan dan berdandan cantik, lalu menari diiringi gending.


Sumber google

Waktu pelaksanaan sintren
Pertama, sintren yang sengaja diselenggarakan bebas, tanpa terbatas dengan wayah (waktu) waktu disini biasanya berkaitan dengan musim. Sintren yang seperti ini biasa di tanggap untuk mengisi acara pernikahan, sunata, acara-acara besar di desa atau acara lainnya.

Kedua, Sintren yang penyelenggaraanya diadakan dalam waktu-waktu tertentu, sintren jenis ini biasanya diadakan pada saat kemarau panjang, biasanya diadakan selama 35 sampai dengan 40 hari, sintren jenis ini dipercaya sbagai ritual pemanggil hujan.



Dandanan Sintren (Sumber Google)


Okee,, pembaca sekalian,,
itu pengetahuan singkat mengenai sintren yang berada di Brebes,,
Sekarang sudah jarang pertunjukan sintren di tampilkan lagi karena faktor banyak hal, semoga sintren masih dilestarikan dan anak cucu kita masih bisa menikmati kesenian sintren..
#BREBESNESIA






Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng