Siapa Tersangka Dugaan Korupsi Bawang Merah di Brebes ?

Brebesnesia.com-Kasus dugaan korupsi pengadaan bibit bawang merah Brebes sampai saat ini masih bergulir dan sudah memasuki tahap akhir pemeriksaan. Dugaan korupsi tersebut terjadi di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes tahun 2016 lalu, namun sampai saat ini Direskrimsus Polda Jawa Tengah belum menetapkan tersangka.

Menurut Kombes Pol Lukas Akbar menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada tersangka, pada saat wawancara di Brebes bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Brebes 18 Agustus 2017. 

Bawang merah
Sampai berita ini dituliskan pihak Polda Jateng masih melakukan penyelidikan terhadap dugaan korupsi proyek bantuan pemerintah pusat sebar Rp 5,4 miliar.

Proyek pengadaan bibit bawang merah di Brebes seharusnya petanin menerima bantuan dalam bentuk bibit yang terjadi pada pelaksanaannya petani justru hanya menerima uang. Petani yang menerima uang tersebut berada di daerah Kecamatan sekitar pusat Kabupaten Brebes yaitu Kecamatan Wanasari, Kecamatan Brebes dan Kecamatan Jatibarang.

Sedangkan untuk dugaan keterlibatan oknum ASN itu sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pengadaan bibit bawang merah bagi petani yang tersebar di sejumlah kecamatan di Brebes. 

Proyek pengadaan bibit bawang merah tersebut melalui sistem lelang dengan nilai sebesar Rp 5,489 miliar dimenangkan oleh CV Jasmin dari Kabupaten Tegal. Bantuan tersebut rencananya akan diberikan kepada kelompok tani yang berada di 11 Kecamatan di Kabupaten Brebes, jumlah kelompok tani yang akan menerima bantuan tersebut sebanyak 33 kelompok tani dan setiap kelompok tani mendapatkan sebanyak 3 kuintal bibit bawang merah. 

Untuk jumlah kelompok tani yang akan mendapatkan bantuan pun masih rancu, karena dijelaskan bahwa total kelompok tani secara keselurahan sebanyak 33 kelompok tani dengan masing-masing mendapatkan 300 kg. Apabila dijumlahkan maka kebutuhan bibit yang harus disalurkan sebanyak 300 Kg dikalikan dengan 33 kelompok tani maka hasilnya 9.900 Kg, dengan asumsi harga bibit bawang merah Rp 50.000 maka total biaya Rp 495 juta. Itu perhitungan berdasarkan berita yang kami dapatkan. Hal tersebut terlalu jauh terhadap dana dari pusat yang dikeluarkan.

Namun apabila perhitungan jumlah 33 kelompok tani itu untuk setiap kecamatan , maka jumlah kelompok tani yang akan mendapatkan bantuan maka sebanyak 33 kelompok tani di kalikan dengan 11 kecamatan maka hasilnya ada 363 kelompok tani yang akan mendapatkan bantuan. Setiap kelompok tani mendapatkan 300 Kg, maka perhitungannya adalah 363 kelompok tani dikalikan 300 Kg dan hasilnya menunjukan 108.900 Kg. Kita asumsikan harga bibit bawang merah adalah Rp 50.000 maka totalnya keseluruhan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 5,455 Miliar.

Berdasarkan dana yang dikeluarkan oleh pusat seharusnya petani akan mendapatkan 108.900 Kg yang akan dibagikan ke 363 kelompok tani di Brebes , namun berdasarkan berita yang beredar jumlah kelompok tani dari seluruh Kabupaten Brebes hanya 33 kelompok tani yang setelah dihitung hanya butuh dana sebesar Rp 495 juta.

Semoga kasus dugaan korupsi ini segera menemukan titik terang sehingga tidak ada pihak manapun yang dirugikan. Kami Brebesnesia melakukan perhitungan berdasarkan data yang tersebar saat ini dan menunjukan bahwa perhitungannya adalah untuk 33 kelompok tani dengan dana yang seharusnya yang keluar Rp 495 juta. Untuk perhitungan kedua itu berdasarkan jumlah dana dari pusat yang turun seharusnya mendapatkan 108.900 Kg.

Terimakasih
Silahkan komen dan bagikan berita kami untuk memberi informasi kepada masyarakat. Biarkan masyarakat berbicara. 
Previous
Next Post »

11 komentar

Write komentar
curansongho
AUTHOR
22 August 2017 at 13:25 delete

info yg menarik nih.. jadi siapa pelaku sebenarnya? hehe

Reply
avatar
sss
AUTHOR
22 August 2017 at 13:58 delete

Kalau dananya memang untuk memabantu masyarakat kecil, seharusnya itu tepat pada sasaran. kasian ya pada petani yang kurang mampu, untuk membeli pembibitan bawang. padahal salah satu yang bisa mendorong per ekonomian rakyat adalah dengan adanya bantuan pemerintah. tapi ketika itu terjadi, yang ada malahan di belok-belok. besar harapan agar pihak kepolisian mengusut kasus ini dengan cepat dan tepat. terimakasih info yang sangat menarik.

Reply
avatar
Anonymous
AUTHOR
22 August 2017 at 15:20 delete

Klo emng bner ptaninya untung dong ya ?

Reply
avatar
Speizer
AUTHOR
22 August 2017 at 15:56 delete

pelaku hanya ingin untung!

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
22 August 2017 at 16:04 delete

Pelaku nya harus di hukum setimpal dengan kejahatannya

Reply
avatar
Ikhfan Yusuf
AUTHOR
22 August 2017 at 16:06 delete

Itu masih blum pasti y siapa tersangkanya?

Reply
avatar
Anonymous
AUTHOR
22 August 2017 at 16:21 delete

Masih dalam tahap kinerja juga ya ..jadi penasaran siapa sih tersangkanya?

Reply
avatar
22 August 2017 at 16:56 delete

Gila dimana-mana masih aja dikorupsi. Prihatin

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
22 August 2017 at 17:32 delete

kenapa harus korupsi? apa mereka tidak tahu kalo korupsi itu dilarang

Reply
avatar
23 August 2017 at 14:19 delete

Seringnya pemerinth yabg disalahkan... Sedangkan petani/ ketua kelompok petani yang bermain, pemerintah sudah memberi bantuan tetapi petani harus membayar sejumlah uang kepada ketua kelompok tani (menurut sumber petani di youtube) sehingga yang harusnya petani mendapat gratis tapi malah membayar ke ketuanya sendiri... Jadi siapa yang disalahkan ? Pemerintah kah atau petani (pengelolanya) ?
Semoga kasusnya cepat kelar jadi warga brebes tahu mana yang benar2 kerja dan mana yang korup menikmati uang negara

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
24 August 2017 at 06:55 delete

Semoga kerugian negara dapat di temukan dan di kembalikan ke Kas Negara.

Reply
avatar

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng